BisnisManado.com, Manado – Era digital membawa banyak kemudahan, tapi juga jebakan keuangan yang tak sedikit. Melihat hal ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (SulutGoMalut) resmi membuka rangkaian Bulan Literasi Keuangan (BLK) 2025 di Universitas Sam Ratulangi, Rabu (28/5), dengan pesan yang tegas: mahasiswa harus lebih cerdas dalam mengelola keuangan.

Menggandeng Universitas Sam Ratulangi dan PT Pegadaian Kanwil V Manado, OJK memulai kegiatan ini dengan edukasi keuangan yang ditujukan untuk mahasiswa. Tak kurang dari 210 mahasiswa hadir, mendengarkan langsung bagaimana cara memilah produk keuangan yang legal, menghindari pinjaman online bodong, hingga ancaman tersembunyi seperti judi online yang belakangan makin marak.

Kepala OJK SulutGoMalut, Robert H.P. Sianipar, menyampaikan bahwa peningkatan literasi keuangan harus jadi prioritas, apalagi di tengah gempuran teknologi digital.

Edukasi Keuangan (dok OJK)

“Sekarang ini klik pinjol bisa lebih cepat dari pesan makanan. Tapi risikonya juga tinggi. Kita ingin mahasiswa tidak cuma melek digital, tapi juga melek finansial,” ujar Robert.

Robert juga mengingatkan agar generasi muda tidak gampang tergiur tawaran pinjaman cepat atau investasi tanpa kejelasan. “Literasi itu bukan sekadar tahu istilah keuangan, tapi juga paham risikonya,” tambahnya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi, Dr. Victor Lengkong, turut menyambut hangat program ini. Ia menegaskan bahwa mahasiswa saat ini punya pengaruh besar terhadap arah ekonomi masa depan.

Edukasi Keuangan (dok OJK)

“Kalau sejak muda sudah bijak mengatur uang, dampaknya bakal luar biasa. Literasi keuangan ini penting bukan cuma untuk saat kuliah, tapi bekal seumur hidup,” katanya.

Sementara itu, Pemimpin Wilayah PT Pegadaian Kanwil V Manado, Pratikno, memperkenalkan wajah baru Pegadaian sebagai layanan keuangan digital. Ia berharap mahasiswa mulai belajar memilih produk keuangan yang sehat, sesuai kebutuhan.

“Pegadaian sekarang bukan cuma soal gadai. Kami sudah jadi solusi finansial menyeluruh, dan kami ingin generasi muda ikut tumbuh bersama,” ungkap Pratikno.

Kegiatan ini juga dihadiri berbagai tokoh dari lembaga keuangan dan sosial seperti Karya Salemba Empat, Masarang Foundation, dan PT Kai Meya Indonesia. Diskusi yang berlangsung pun membahas tantangan nyata yang dihadapi mahasiswa saat ini dalam mengelola keuangan.

Sebagai bagian dari kampanye nasional Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN), program ini akan digelar secara berkelanjutan di berbagai daerah sepanjang tahun 2025.

 

(rls/bim)