Bisnismanado.com, Jakarta – PT PLN (Persero) kembali mencetak sejarah dengan membukukan keuntungan terbesar sepanjang masa, mencapai laba bersih sebesar Rp22,07 triliun pada tahun 2023. Pencapaian ini satu setengah kali lebih besar dibandingkan tahun 2022, sekaligus mencatatkan rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021. Keberhasilan ini tidak lepas dari Transformasi yang dipimpin oleh Darmawan Prasodjo, yang berhasil meningkatkan kondisi keuangan PLN secara signifikan di tengah berbagai tantangan seperti pandemi covid-19, krisis energi primer, dan ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi menyeluruh yang telah dilaksanakan selama tiga tahun terakhir. Transformasi ini mencakup berbagai aspek, mulai dari proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia, hingga pelayanan pelanggan. “Capaian ini diperoleh berkat perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end, sehingga kini PLN menjadi lebih lincah, unified, kokoh, dan trengginas,” jelas Darmawan.

Laba bersih PLN pada tahun 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha sebesar Rp487,38 triliun, meningkat Rp46,25 triliun dari tahun 2022. Selain itu, PLN juga berhasil mengurangi utang jangka panjang dan jangka pendek sebesar Rp12,77 triliun. “Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN tidak hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, tetapi juga mengeksekusinya hingga di level operasional,” tambah Darmawan.

PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terrawatt hour (TWh), tumbuh 5,36% dari tahun 2022. Keberhasilan ini didorong oleh berbagai inovasi pemasaran melalui program intensifikasi seperti promo tambah daya, akuisisi captive power, dan kampanye electrifying lifestyle. Selain itu, program ekstensifikasi seperti electrifying agriculture & marine, dedieselisasi, dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik juga berkontribusi signifikan. Pendapatan dari penjualan tenaga listrik mencapai Rp333,19 triliun, meningkat Rp22,13 triliun dari tahun 2022.

Megahmark

Tampilan gedung PLN Kantor Pusat di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (ist)

Darmawan juga menyoroti bahwa peningkatan pendapatan tidak hanya berasal dari penjualan tenaga listrik, tetapi juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh. “Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” ungkap Darmawan.

Pada tahun 2023, bisnis beyond kWh berkontribusi signifikan dengan pendapatan sebesar Rp10,27 triliun, satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022. Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.

Darmawan menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah dan berbagai stakeholder atas dukungan yang telah diberikan. “Buah dari transformasi ini mustahil diraih tanpa dukungan dari Pemerintah. Pemerintah secara konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menciptakan ekosistem investasi yang menarik, sehingga konsumsi listrik terus tumbuh,” jelas Darmawan.

Di tengah upaya mengakselerasi transisi energi di Indonesia, PLN terus mengedepankan aspek corporate financial sustainability. Ini dibuktikan dengan peningkatan saldo kas perusahaan pada tahun 2023 menjadi Rp55,92 triliun dan penurunan utang jangka panjang sebesar Rp4,24 triliun serta utang jangka pendek sebesar Rp8,53 triliun. Kinerja ini didukung oleh berbagai inisiatif seperti Proactive Debt Management, pengendalian likuiditas, serta sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.

Megahmark

PT PLN (Persero) sukses membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan meraih laba bersih sebesar Rp22,07 triliun pada tahun 2023 (ist)

“PLN terus berupaya menghadirkan listrik yang andal dan berkelanjutan. Di tengah transisi energi, PLN terus mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan inisiatif keuangan yang prudent dan kokoh,” terang Darmawan.

Upaya ini turut berdampak positif terhadap peningkatan layanan PLN bagi pelanggan. PLN berhasil memangkas waktu tanggap dalam penanganan gangguan listrik dari rata-rata 24 menit pada tahun 2022 menjadi 19 menit pada tahun 2023. Pengguna aplikasi PLN Mobile juga terus bertambah, mencapai 47 juta downloader pada tahun 2023, bertambah 8 juta dari tahun 2022.

Kinerja cemerlang PLN juga diakui oleh para stakeholder, dengan meraih 779 penghargaan tingkat nasional dan internasional sepanjang tahun 2023. Darmawan menegaskan bahwa transformasi PLN akan terus berlanjut. Capaian kinerja keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut ini menjadi fondasi kuat untuk melanjutkan perjalanan transformasi jilid 2. “PLN membidik target yang lebih tinggi dari sebelumnya. Melalui transformasi 2.0 moonshot, PLN mempersiapkan kompetensi dan technical skill baru guna menjadi perusahaan Top 500 Global Company dan pilihan utama pelanggan untuk solusi energi,” pungkas Darmawan. (rls)