Bea Cukai Sulbagtara Dukung Kelajutan Direct Call Ekspor Manado-Jepang

Direct Call Ekspor Manado-Jepang (Foto Istimewa)

BisnisManado.com, Manado – Kanwil Bea Cukai Sulawesi Bagian Utara (Sulbagtara) hadir dalam kegiatan pelepasan ekspor langsung atau Direct Call Ekspor via udara dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Narita, Tokyo, Jepang (02/02/2022)

Keberadaan Bea Cukai tersebut dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator dan mengembangkan potensi perekonomian daerah, khususnya di wilayah Sulawesi Bagian Utara.

Bacaan Lainnya

Perlu diketahui juga bahwa Direct Call ekspor yang dilakukan di Cargo Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado merupakan kegiatan pelepasan ekspor perdana tahun 2022 setelah sempat vakum beberapa bulan. Direct call ekspor terakhir dilaksanakan Bulan November 2021 lalu.

Direct Call ekspor kali ini menggunakan pesawat Cargo Garuda Indonesia seri A330-300 dengan nomor penerbangan GA 8800 yang rencananya berangkat Pukul 23.40 Wita dari Bandara Sam Ratulangi Manado dan tiba di Narita Jepang Pukul 06.15 waktu setempat.

“Pada kesempatan penerbangan kali kedua ini jenis komoditas ekspor ada beberapa macam antara lain ikan Tuna dan live tropical fish sebanyak 13,5 Ton serta muatan lain seprti rempah-rempah berupa kayu manis sebesar 924 kg, dengan total tonase 14,4 ton dan nilai ekspor sebesar  USD 74.142”, ungkap Erwin Situmorang.

Dari jenis komoditas perikanan serta pertanian tersebut sebagian besar berasal dari wilayah Sulawesi Utara dan Denpasar.

“Kedepannya Bea Cukai berharap eksportir dari Sulawesi Utara lebih giat lagi dalam menyediakan komoditas supaya kuota ekspor dapat selalu terpenuhi sehingga setiap hari Rabu Direct Call Ekspor ini dapat terlaksana secara teratur”, tutur Situmorang

Diharapkan kedepan akan terjadi perluasan komoditas eksport jadi bukan hanya didominasi dari sektor perikanan saja melainkan dari sektor lain seperti perkebunan dan pertanian bahkan mungkin dari produk UMKM.

Sejalan dengan komitmen Bea Cukai dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui kegiatan ekspor, kegiatan seperti ini dapat dikatakan sebagai wujud nyata Bea Cukai ikut andil dalam memberikan fasilitas kemudahan ekspor melalui pelayanan ekspor selama 24 jam serta memberikan asistensi  kepada para eksportir dan calon eksportir agar mampu mengembangkan usaha yang berorientasi ekspor sehingga dapat memperluas pasar sampai ke luar negeri.

Direct Call Ekspor via udara Manado-Tokyo ini sangat menguntungkan dari segi efisiensi waktu dan biaya. Waktu tempuh menjadi lebih singkat 5 sampai 6 jam dibandingkan harus transit ke Jakarta.

Dari segi finansial, biaya logistik yang lebih murah, juga ketersediaan slot kargo yang lebih bisa dipastikan sehingga efek positif untuk komoditas eksport yang akan terjaga dari segi kualitasnya.

Selanjutnya menurut Erwin, meskipun direct call telah dilakukan kontinyu tetapi sangat disayangkan hal ini belum dimanfaatkan secara optimal oleh para pelaku usaha di bidang ekspor. Ini dibuktikan dengan masih adanya slot kargo masih belum terisi secara maksimal.

Direct call ekspor terealisasi dan berjalan dengan baik tak terlepas berkat sinergitas berbagai pihak diantaranya Kanwil Bea Cukai Sulbagtara, pemerintah provinsi Sulut, Instansi terkait, BUMN dan asosiasi dan para pengusaha ekspor.

Hadir dalam kesempatan tersebut; Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulawesi bagian Utara, Erwin Situmorang, Kepala BKIPM Manado, Muhlin, GM Garuda Indonesia Manado, Vonny Pinonton, dan juga GM PT. Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Minggu Gandeguai, dan sejumlah pejabat lainnya. (rls)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *