BisnisManado.com, Manado – Dalam upaya memperkuat koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan di sektor keuangan, Gubernur Sulawesi Utara menggelar pertemuan dengan sejumlah stakeholder penting pada Jumat (16/5) di Wisma Negara Gubernuran Bumi Beringin, Manado. Agenda ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat di daerah, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (SulutGoMalut), Robert H. P. Sianipar, hadir langsung dan menyampaikan gambaran menyeluruh tentang kondisi terkini sektor jasa keuangan di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa industri perbankan di Sulawesi Utara menunjukkan tren positif hingga Maret 2025, dengan pertumbuhan aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), serta kredit yang konsisten meningkat.

Tak hanya itu, sektor Pasar Modal dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) juga tak kalah menggembirakan. “Jumlah investor pasar modal terus bertambah, dan aset serta investasi IKNB juga menunjukkan pertumbuhan yang baik,” ujar Sianipar lewat keterangan resminya (19/5/2025). Tren ini katanya sejalan dengan catatan pertumbuhan ekonomi Sulut tahun 2024 sebesar 5,39%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 5,03%.

(Istimewa)

Lebih lanjut, OJK SulutGoMalut turut menggarisbawahi pentingnya sinergi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) sebagai bagian dari strategi memperluas inklusi keuangan. TPAKD yang telah terbentuk baik di level provinsi maupun kabupaten/kota dinilai punya peran sentral dalam memperkuat sektor unggulan daerah melalui program Pengembangan Ekonomi Daerah (PED).

“Ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan tidak bisa berdiri sendiri. Dibutuhkan kerja sama yang erat antara regulator, pemerintah daerah, dan pelaku industri agar manfaat sektor keuangan bisa dirasakan secara merata,” tambahnya.

Pertemuan ini menjadi momentum penting untuk mempererat koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta mendorong kolaborasi lintas sektor dalam mendukung pembangunan ekonomi Sulawesi Utara yang tangguh dan berdaya saing.

 

(rls/bim)