BisnisManado.com, Jakarta – PT PLN (Persero) mendapatkan penghargaan sebagai Grup Pembayar Pajak Terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan pada Jumat (26/7). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi signifikan PLN dalam pembayaran pajak kepada negara.

Direktur Jenderal Pajak Suryo Utomo mengungkapkan bahwa penerimaan pajak negara tahun 2023 mencapai Rp1.869,2 triliun. “Terima kasih kepada semua pihak yang mendukung pencapaian besar ini. Capaian 2023 merupakan hasil kontribusi dari seluruh wajib pajak dan sinergi antara pemerintah serta seluruh masyarakat,” ujarnya.

DJP terus mengoptimalkan sistem dan kebijakan melalui integrasi yang dilakukan setiap tahun. Dengan prinsip transparency governance, Suryo menekankan bahwa setiap dana yang masuk akan kembali ke masyarakat melalui berbagai program pemerintah.

“Kami sangat menghargai dukungan luar biasa dari seluruh pihak. Kami tidak bisa berjalan sendiri, dukungan dari semua pihak sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan mulia bagi negara ini,” kata Suryo.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa transformasi tata kelola keuangan dan aset yang dilakukan dalam empat tahun terakhir berkontribusi pada peningkatan pembayaran pajak PLN hingga Rp52,39 triliun pada tahun 2023, meningkat 15,6% dari tahun sebelumnya.

Megahmark

ILUSTRASI, Gedung PLN Kantor Pusat di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Inset Tropy Penghargaan Kategori Grup Pembayar Pajak Terbesar dari DJP untuk PLN. (ist)


“PLN berkomitmen menjaga kinerja perusahaan dan keuangan yang baik. Dengan pengelolaan profesional dan transparan, kami bisa memberikan kontribusi besar bagi perekonomian dan pendapatan negara,” ujar Darmawan.

Peningkatan ini didukung oleh pertumbuhan penjualan listrik PLN yang mencapai 288,44 Terawatt hour (TWh) pada 2023, naik 5,36% dibanding tahun sebelumnya. Total pendapatan PLN juga melonjak menjadi Rp487,38 triliun, dari Rp441,13 triliun pada tahun 2022.

“Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara menyeluruh. PLN kini semakin lincah, unified, dan kokoh menghadapi tantangan,” jelas Darmawan.

Direktur Keuangan PLN Sinthya Roesly menambahkan, beberapa inisiatif strategis dalam transformasi pengelolaan keuangan seperti cash war room, centralized payment, centralized planning, dan notional pooling, berperan penting dalam pencapaian ini.

PLN berjanji untuk terus menjaga kinerja dan transparansi guna memberikan kontribusi optimal bagi negara, seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik masyarakat yang terus bertumbuh. (rls)