Bisnismanado.com, Tomohon – Untuk ke lima kalinya siswa Lokon Santo Nikolaus Tomohon (Losnito) melakukan kegiatan Summer Camp, setelah sempat terhenti pelaksanaanya karena Pandemi Covid 19. Kali ini Sebanyak 24 siswa SMP dan MA (Losnito), Sulawesi Utara, berangkat ke Tiongkok untuk kegiatan ini.
Direktur Pengembangan dan Kerjasama Yayasan Pendidikan Lokon, Jimmy Pontoan, yang juga Kepala Sekolah Lokon Chinese Teaching Site, memberikan penjelasan mendetail tentang kegiatan ini. Menurut Jimmy, sejak 2017, SMA Lokon telah menjadi pusat pengajaran bahasa Mandarin berkat kerjasama dengan Pusat Bahasa Mandarin Universitas Hasanuddin Makassar dan Confucius Institute di Beijing.
“Pemerintah Tiongkok telah mengirimkan guru-guru mereka yang berpengalaman dan memiliki kompetensi akademik S1-S2 untuk mengajar di SMA dan SMP Lokon,” kata Jimmy pada Sabtu (22/6/2024).
Program ini tidak hanya mencakup pengajaran bahasa Mandarin, tetapi juga budaya Tiongkok seperti kaligrafi, Tai Chi, kuliner, dan lainnya. SMA Lokon juga menjadi pusat ujian sertifikat HSK (Hanyu Shuiping Kaoshi) di Sulawesi Utara.

SUMMER CAMP, Kegiatan Summer Camp siswa Losnito di Tiongkok. (ist)
Summer Camp ini merupakan salah satu program unggulan yang diadakan di Universitas Nanchang, Tiongkok. “Ini adalah kali kelima kami mengadakan Summer Camp sejak 2017, setelah terhenti karena pandemi COVID-19,” tambah Jimmy.
Selama 14 hari, para siswa akan belajar bahasa Mandarin, berkemah, dan mengikuti berbagai kegiatan pertukaran budaya. Mereka juga akan mengunjungi situs-situs budaya di Beijing, termasuk Tembok Besar Tiongkok dan tempat-tempat bersejarah lainnya. “Program ini memungkinkan siswa belajar bahasa Mandarin dari kelas tujuh hingga kelas dua belas,” ungkap Jimmy.
Para siswa didampingi oleh satu guru lokal dan satu guru dari Tiongkok. Akomodasi di Tiongkok disiapkan oleh pemerintah setempat, sementara transportasi dari Indonesia diatur oleh sekolah.
“Mulai Tahun Ajaran Baru 2024-2025, selain kegiatan Summer Camp di Universitas Nanchang, akan ada pertukaran pelajar dari SMA Afiliasi Universitas Nanchang yang datang ke Sekolah Lokon. Sebaliknya, siswa Losnito akan belajar dan tinggal di Nanchang selama 2 minggu. Setiap tahun, ada dua kegiatan: Summer Camp di China dan pertukaran siswa antara kedua sekolah ini di Manado dan Nanchang,” ungkap Jimmy.
Dirinya berharap program ini akan mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok serta mendorong kerja sama di bidang pendidikan dan kebudayaan. “Semoga para siswa dapat melanjutkan studi di Tiongkok dan mendapatkan peluang karir di masa depan,” tutupnya. (bim)
Tinggalkan Balasan