BisnisManado.com, Manado – Sebagai platform on-demand terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara, Gojek terus berupaya memperkuat standar keamanan layanan melalui inisiatif AmanBersamaGojek di tengah masih adanya kekarasan seksual di masyarakat.
Peningkatan pelatihan anti-kekerasan seksual bagi para mitra driver yang merupakan komitmen dan upaya Gojek terhadap keamanan terus dilakukan lewat tatap muka.
Sebelumnya kegiatan seperti ini telah dilakukan di 8 kota operasional utama sebelum pandemi Covid-19. Tahun 2022 Gojek menargetkan pelatihan bagi ratusan mitra driver di 10 kota, termasuk di Kota Manado.,
“Melalui edukasi, kami ingin membangun kesadaran serta individu khususnya para mitra driver Gojek mengenai pentingnya bergerak bersama menciptakan ruang aman yang bebas dari kekerasan seksual”, kata Adwin Pratama Anas, District Head Gojek Sulawesi, Maluku dan Papua (9/9/2022).
Adwin juga mengatakan, Gojek ingin membangun budaya aman dan mendorong mitra-mitranya untuk secara konsisten menjadi pelopor penciptaan ruang publik yang aman, misalnya dengan sigap membantu atau mengambil tindakan ketika menemui kasus kekerasan seksual di ruang publik.

“Edukasi kepada mitra driver terkait topik ini juga telah berlangsung secara online melalui Tips Pintar di aplikasi. Pusat Edukasi dan Bantuan juga telah diluncurkan dan dapat diakses oleh masyarakat luas melalui gjk.id/lawankekerasanseksual ,” tambah Adwin.
Inisiatif Gojek dalam upayanya melawan kekerasan seksual di ruang publik turut diapresiasi dan didukung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kota Manado, Dra. Neivi Lenda Pelealu.
“Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya terhadap
Gojek yang membantu kami untuk mengadakan pelatihan anti-kekerasan seksual. Kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan Gojek ikut ambil bagian dalam upaya mengatasi kekerasan seksual dengan senantiasa mengedukasi mitranya untuk menjadi pelopor ruang publik aman. Kami berharap inisiatif Gojek dapat diikuti oleh pihak-pihak lain.” Ujar Lenda.
Hal senada juga disampaikan Kabid Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.IK yang juga ikut ambil bagian dalam diskusi media.
“Kami mengapresiasi langkah Gojek yang kami nilai dapat menjadi perpanjangan tangan kami untuk menciptakan ruang publik yang aman dari tindak pidana kekerasan seksual” jelas Jules.
Pelatihan anti-kekerasan seksual yang dilakukan Gojek difasilitasi oleh organisasi Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan (DEMAND) yang merupakan bagian dari Koalisi Ruang Publik Aman dan Advokat dan Kadiv Minoritas Kelompok Rentan.
Semantara Matthew Girsang, Training Director DEMAND (Di Jalan Aman Tanpa Pelecehan Seksual) juga menyampaikan hal yang sama terhadap inisiatif Gojek dalam melakukan kegiatan ini.

Pada pelatihan tatap muka, mitra driver berkesempatan mengenal apa yang dimaksud dengan kekerasan seksual, jenis kekerasan seksual, serta dampak kekerasan seksual secara mendalam. Mitra juga dilatih untuk mempraktikkan cara membantu korban kekerasan seksual dengan menggunakan metode intervensi saksi (active bystander).
Tiga Pilar #AmanBersamaGojek: Upaya Keamanan Menyeluruh Serangkaian inisiatif di pilar edukasi yang telah dijelaskan sebelumnya merupakan bagian dari inisiatif #AmanBersamaGojek, yang juga terdiri dari dua pilar lainnya yakni pilar teknologi dan proteksi. Inisiatif ini membuat Gojek dapat menghadirkan keamanan baik di dalam aplikasi, maupun di luar aplikasi (ruang publik).
Pilar Teknologi Gojek SHIELD yang terdapat pada aplikasi Gojek berfungsi memastikan keamanan konsumen dari sebelum memulai perjalanan, selama perjalanan, dan pada situasi darurat. Fitur tersebut diantaranya; verifikasi muka dan identitas driver, penyamaran nomor telepon, bagikan perjalanan, serta tombol darurat yang terhubung dengan Customer Care dan Tim Unit Darurat yang siaga 24/7 dan mengadopsi perspektif korban.
Pilar selanjutnya yakni proteksi, salah satunya dijalankan dengan membuat Zona #AmanBersamaGojek yang merupakan ruang tunggu ramah perempuan, berlokasi di shelter atau titik jemput milik Gojek dan tersebar di lokasi strategis, dekat keramaian atau pun berada di titik transportasi publik. Zona #AmanbersamaGojek mengacu pada kajian After Dark: Encouraging Safe Transit for Women Travelling at Night dari UN Women dan Pulse Lab Jakarta, untuk memahami keamanan dan mobilitas perempuan di wilayah perkotaan khususnya malam hari. (rls)
Tinggalkan Balasan