BisnisManado.com, Bolmong – Universitas Negeri Manado (Unima) bersama Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) menjalankan kolaborasi dalam program bertajuk Pemberdayaan Kelompok Tani dan Nelayan Menuju Desa Tiberias Mandiri Ekonomi Berbasis Agroindustri. Program ini menyasar langsung kebutuhan riil masyarakat di Desa Tiberias, Kecamatan Poigar, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, yang selama ini masih menghadapi berbagai keterbatasan dalam sektor pertanian dan perikanan.
Program ini merupakan bagian dari Skema Pemberdayaan Desa Binaan yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemdiktiristek, dengan masa pelaksanaan selama tiga tahun mulai dari September 2025 hingga 2027.
Dipimpin oleh Dr. Jaqueline Elisabeth Margaretha Tangkau, SE., Ak., MSA, tim ini melibatkan akademisi lintas bidang: Prof. Dr. Revolson Alexius Mege, MS, Dr. Ir. Sandra Korua, MS (Rektor UKIT), serta Pricilia Joice Pesak, SE., MSA., QGIA. Para dosen ini juga menggandeng mahasiswa untuk terlibat langsung di lapangan, memberikan ruang belajar nyata guna mengasah kemampuan teknis maupun non-teknis mereka.

“Program ini dibuat bukan hanya untuk mengatasi persoalan jangka pendek, tapi juga untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi desa dalam jangka panjang,” ujar Dr. Jaqueline.
Sektor perikanan di Tiberias, misalnya, masih menggunakan metode pengeringan ikan tradisional seperti seng dan jaring kecil. Hasilnya tidak hanya kurang higienis, tetapi juga menyebabkan pemborosan saat hasil tangkapan berlebih tidak bisa diolah. Sementara itu, sektor pertanian menghadapi tantangan berupa keterbatasan akses bibit dan pupuk, serta masih mengandalkan tenaga hewan untuk pengolahan lahan.
Melihat kondisi tersebut, tim pelaksana menghadirkan solusi berbasis teknologi tepat guna: alat pengering ikan modern untuk nelayan, hand traktor untuk petani, serta pelatihan manajemen keuangan menggunakan Microsoft Excel dan sistem pembukuan sederhana berbasis akuntansi.
“Teknologi yang kami bawa bukan hanya sekadar alat, tapi bagian dari sistem yang kami bangun bersama masyarakat: mulai dari pelatihan, pendampingan, hingga perawatan alat,” jelas Prof. Revolson.

Tak berhenti pada peningkatan produktivitas, program ini juga diarahkan untuk menciptakan unit-unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbasis potensi lokal. Inisiatif ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja, memperkuat nilai tambah produk, dan membentuk ekosistem ekonomi desa yang berkelanjutan.
Antusiasme warga Tiberias pun tinggi. Di bawah kepemimpinan Sangadi Abner Patras, masyarakat mendukung penuh program ini dan menjadikannya sebagai bagian dari transformasi desa menuju kemandirian.
“Dukungan masyarakat adalah kekuatan utama kami dalam menjalankan program ini. Bersama, kami yakin Desa Tiberias bisa menjadi model desa agroindustri mandiri di Sulawesi Utara,” tutup Dr. Sandra Korua.
(**/thw)
- Bolmong
- dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemdiktiristek
- Desa Tiberias
- Direktorat Riset
- Dr. Ir. Sandra Korua MS Rektor UKIT
- Dr. Jaqueline Elisabeth Margaretha Tangkau SE. Ak. MSA
- Prof. Dr. Revolson Alexius Mege MS
- Skema Pemberdayaan Desa Binaan
- Teknologi
- UKIT
- UMKM
- Unima
- Universitas Kristen Indonesia Tomohon Pemberdayaan Kelompok Tani dan Nelayan
- Universitas Negeri Manado









Tinggalkan Balasan