BisnisManado.com – Semangat para petani di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, semakin tinggi seiring hasil panen bawang merah yang memuaskan. Sejak program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN UIP Sulawesi hadir di desa ini pada 2021, perubahan positif mulai dirasakan. Petani kini memiliki akses lebih baik terhadap alat, bibit unggul, dan pelatihan yang menunjang produktivitas mereka.

Desa Lampoko dipilih sebagai lokasi program karena letaknya dekat dengan proyek strategis PLTU Sulsel Barru 2. PLN memberikan bantuan sesuai kebutuhan petani, seperti traktor, bibit, mesin pengolah, dan alat pengemasan produk bawang goreng. Tujuannya untuk mendorong kemandirian dan peningkatan ekonomi warga.

Dengan adanya traktor, petani bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan hasil panen. Dalam periode 2021-2023, mereka berhasil menghemat biaya sewa traktor hingga Rp162 juta. Pendapatan petani juga meningkat karena volume penjualan bawang merah yang lebih tinggi berkat sarana dan pelatihan dari PLN.

(Istimewa)

Kepala Desa Lampoko, Budiman, S.A.P, menyampaikan bahwa hasil panen musim ini sekitar 1 ton, dengan harga Rp30-40 ribu per kilogram, menghasilkan total pendapatan hingga Rp700 juta. “Bahkan di musim sebelumnya, petani bisa panen 2 ton dalam 60 hari,” jelasnya.

General Manager PLN UIP Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi, mengatakan bahwa hasil panen ini menunjukkan keberhasilan program TJSL. “Social Return on Investment (SROI) tercatat 5,6 dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) mencapai 3,90 dengan kategori sangat baik. Ini bukti bahwa program benar-benar bermanfaat,” ungkapnya dalam keterangan resminta (18/09).

(Istimewa)

Keberhasilan di Lampoko memperlihatkan bahwa pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan bisa sejalan dengan peningkatan kesejahteraan warga. PLN berkomitmen terus menghadirkan dampak positif melalui program TJSL di wilayah sekitar proyek strategis.

(bim)