BinisManado.com – Pemerintah kembali menggulirkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja di Indonesia. Bantuan ini ditujukan bagi mereka yang memiliki penghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan. Meski bukan hal baru—karena pernah diberikan saat pandemi COVID-19—jumlah bantuan kali ini disebutkan akan berbeda nominalnya.
“Pemberian (bantuan) subsidi upah seperti (masa) covid. Besarannya lebih kecil (dari Rp600 ribu),” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (24/5/2025).
Airlangga menambahkan bahwa anggaran untuk BSU ini telah disiapkan melalui APBN dan saat ini masih dalam tahap finalisasi teknis.
“Sudah ada (anggarannya), tapi kita lagi finalisasi,” lanjutnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2022 lalu, BSU diberikan satu kali kepada para buruh dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta, senilai Rp 600 ribu.
Untuk tahun ini, penyaluran BSU 2025 dijadwalkan dimulai pada 5 Juni 2025, seperti yang diumumkan secara resmi di situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Tujuan dari BSU ini adalah untuk memperkuat jaring pengaman sosial dan mendongkrak daya beli masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi global yang masih bergejolak.
Menariknya, BSU bukan satu-satunya bantuan dari pemerintah. Dalam rapat koordinasi yang digelar Jumat, 23 Mei 2025, pemerintah juga menyiapkan lima stimulus ekonomi tambahan yang dirancang untuk menjaga aktivitas konsumsi masyarakat, terutama selama liburan sekolah.
Berikut daftarnya:
- Diskon Biaya Transportasi
Tiket kereta api, pesawat, dan angkutan laut akan didiskon selama masa libur sekolah. - Potongan Tarif Tol
Berlaku selama Juni–Juli 2025 dan menyasar sekitar 110 juta kendaraan. - Diskon Tarif Listrik
Diskon 50% untuk pelanggan rumah tangga dengan daya di bawah 1.300 VA, berlaku selama Juni–Juli 2025. Sekitar 79,3 juta rumah tangga menjadi targetnya. - Bantuan Sosial
Meliputi kartu sembako dan bantuan pangan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM). - Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Program ini diperpanjang untuk para buruh di sektor padat karya.
Airlangga menjelaskan bahwa stimulus di tengah tahun ini menjadi penting karena sebagian besar momen konsumsi besar seperti Lebaran, Natal, dan Tahun Baru sudah berlalu. Kini, pemerintah berharap liburan sekolah dan pencairan gaji ke-13 bisa menjadi momen untuk menggerakkan ekonomi.
“Jadi kita akan siapkan ada enam paket. Sekarang masing-masing kementerian mempersiapkan regulasinya. Kemarin saya sudah laporkan ke Pak Presiden Prabowo sehingga mudah-mudahan ini segera diumumkan kalau regulasi di masing-masing kementeriannya selesai,”
beber Airlangga.
Harapannya, berbagai insentif ini mampu menjaga pertumbuhan ekonomi nasional tetap di angka 5 persen pada kuartal II 2025. Pasalnya, pertumbuhan pada kuartal I hanya tercatat di angka 4,87 persen, lebih rendah dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya yang mencapai 5,11 persen.
(bim)
- 5 Juni 2025
- 5 juta per bulan
- Airlangga Hartarto
- APBN
- Bantuan Sosial
- Bantuan Subsidi Upah
- daya beli masyarakat
- Diskon Biaya Transportasi
- Diskon Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
- gaji di bawah Rp 3.5 juta
- gaji ke-13
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
- penghasilan Rp 3
- penyaluran BSU 2025
- Potongan Tarif Tol Diskon Tarif Listrik
- Rp 600 ribu









Tinggalkan Balasan