BisnisManado.com – Bagi Anda pemilik sepeda motor matik Honda, penting untuk tidak mengabaikan salah satu komponen krusial dalam sistem penggerak, yakni drive belt. Komponen berbentuk sabuk ini berperan dalam menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang serta menjadi penghubung antara puli depan dan belakang dalam sistem transmisi Continuously Variable Transmission (CVT). Bila drive belt bermasalah, performa motor bisa langsung terasa menurun.

Technical Service Dept. Head PT Daya Adicipta Wisesa (DAW), diler utama sepeda motor Honda wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut), Suwandie, menjelaskan pentingnya perawatan komponen ini sesuai panduan servis berkala.

“Namun, gaya berkendara dan kondisi jalan yang ekstrem dapat mempercepat keausan drive belt,” jelas Suwandie, Rabu (21/5/2025).

Menurutnya, drive belt sebaiknya diperiksa setiap 12.000 km dan diganti saat mencapai 24.000 km atau 24 bulan — tergantung mana yang lebih dulu. Jika tidak, risiko kerusakan sistem transmisi bisa meningkat.

Penggunaan komponen pengganti yang tidak sesuai standar pabrikan juga bisa memicu kerusakan dan mengurangi usia pakai drive belt. Bahkan, drive belt yang tidak sesuai ukuran atau struktur bisa berdampak pada komponen lain dan memperbesar potensi kecelakaan.

Suwandie juga menyoroti pentingnya selektif dalam memilih aksesori motor. Pastikan aksesori tidak mengganggu kinerja komponen penting seperti drive belt. Untuk menjaga performa dan keselamatan berkendara, pemilik sepeda motor disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan teknisi resmi Honda di jaringan bengkel AHASS.

“Jangan ragu untuk melakukan pemeriksaan secara rutin di bengkel AHASS dan jika motor mulai terasa kurang nyaman atau menunjukkan gejala masalah pada sistem penggerak, segera bawa ke AHASS untuk mendapatkan penanganan langsung,” ujarnya.

Dengan perawatan yang tepat dan rutin, motor matik Anda tidak hanya lebih awet, tapi juga tetap nyaman dan aman digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

 

(**/thw)