BisnisManado.com, Jakarta – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) bersiap menghadirkan SUV terbaru mereka, Suzuki Fronx, ke pasar Indonesia pada 28 Mei 2025. Hadir dengan desain bergaya coupe dan pilihan teknologi penggerak hybrid, Fronx berpotensi menjadi opsi menarik di segmen SUV kompak.

Salah satu daya tarik utama Fronx adalah peluangnya untuk mendapatkan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 3 persen, berkat partisipasinya dalam program Kendaraan Rendah Emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV).

“Saat ini kami sudah daftarkan Fronx untuk mengikuti program LCEV. Nah, salah satu LCEV ini kan hibrida. Fronx ada varian yang hibrida dan non-hibrida. Varian yang hibrida itu adalah di GX dan SGX,” ujar Deputy Managing Director of 4W Sales & Marketing PT Suzuki Indomobil Sales, Donny Saputra, dikutip VIVA beberapa waktu lalu.

Suzuki Fronx (Istimewa)

Pemerintah sendiri telah menetapkan bahwa mobil hybrid buatan lokal yang memenuhi syarat emisi dan kandungan lokal (TKDN) dapat menikmati insentif ini. Skema ini mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019 yang telah diperbarui melalui PP Nomor 74 Tahun 2021, dan mencakup teknologi mild hybrid, full hybrid, hingga plug-in hybrid.

Fronx akan diproduksi secara lokal di pabrik Suzuki di Cikarang, Jawa Barat, mengikuti jejak model hybrid Suzuki lainnya seperti XL7 Hybrid dan Ertiga Hybrid yang telah lebih dulu mendapat insentif serupa.

Dengan potongan pajak tersebut, harga Fronx dipastikan lebih kompetitif di pasaran, membuatnya mampu bersaing di segmen SUV medium dengan harga setara SUV kompak.

“Fronx juga menyajikan banyak hal yang ditemui pada SUV medium dan sangat bisa berkompetisi di SUV medium. Namun, konsumen bisa memilikinya dengan harga yang lebih kompetitif setara dengan compact SUV,” tutup Donny.

 

(**/bim)