BisnisManado.com, Jakarta – Harga emas global kembali menorehkan rekor tertinggi sepanjang sejarah seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Emas semakin mengukuhkan perannya sebagai aset lindung nilai yang paling dicari investor.

Data Refinitiv menunjukkan, pada Jumat (11 April 2025), harga emas ditutup pada level US$ 3.210,02 per troy ons, naik 1,13% dalam sehari. Dalam perdagangan intraday, harga sempat menyentuh US$ 3.245,28 per troy ons. Ini menandai rekor tertinggi baru dan menjadi kali pertama emas menembus level psikologis US$ 3.200.

Lonjakan harga ini memperpanjang tren penguatan emas selama empat hari berturut-turut, dengan kenaikan total mencapai 7,62%. Dalam sepekan, harga emas melonjak 6,55%, menjadi kenaikan mingguan tertinggi sejak Maret 2020, saat pandemi mengguncang ekonomi dunia.
Kondisi ini tentu memberikan keuntungan besar bagi negara-negara penghasil emas utama dunia.

(Istimewa)

Berdasarkan data World Gold Council, berikut adalah 10 negara produsen emas terbesar tahun 2023, beserta ulasannya dilansir CNBC Indonesia (13/4/2015):

1. China – 378,2 ton
China konsisten berada di puncak sebagai produsen emas terbesar dunia selama lebih dari satu dekade. Dengan produksi mencapai 378,2 ton pada 2023, negara ini mengandalkan perusahaan tambang milik negara seperti China Gold International, Shandong Gold, dan Zijin Mining. Selain itu, China juga merupakan konsumen emas terbesar, dengan bank sentralnya terus memperkuat cadangan logam mulia sebagai bagian dari strategi ekonomi nasional.

2. Rusia – 321,8 ton
Meskipun menghadapi tekanan geopolitik dan sanksi internasional, Rusia tetap menjaga produksi emasnya di angka tinggi. Pada 2023, negara ini menghasilkan 321,8 ton emas. Rusia kini mengalihkan fokus ekspornya ke negara-negara BRICS dan Asia, serta memperkuat posisi domestik untuk menjaga stabilitas sektor tambangnya.

(Istimewa)

3. Australia – 293,8 ton
Australia menjadi negara dengan cadangan emas terbesar di dunia dan terus memanfaatkannya secara optimal. Produksi sebesar 293,8 ton pada 2023 didorong oleh tambang-tambang besar seperti Boddington yang dikelola Newmont. Stabilitas produksi Australia membuatnya menjadi pilar penting dalam rantai pasokan emas global.

4. Kanada – 191,9 ton
Kanada mempertahankan posisinya sebagai salah satu produsen utama emas dengan total produksi 191,9 ton pada 2023. Provinsi Ontario dan Quebec menjadi pusat produksi utama, menyumbang lebih dari 70% total produksi nasional. Selain perusahaan besar, banyak perusahaan tambang junior aktif mengeksplorasi wilayah baru seperti Golden Triangle di British Columbia.

5. Amerika Serikat – 166,7 ton
AS mencatatkan produksi emas sebesar 166,7 ton, dengan Nevada sebagai penyumbang terbesar. Meski mengalami penurunan sejak tahun-tahun sebelumnya, Amerika tetap memiliki cadangan emas besar dan teknologi pertambangan canggih yang menjadikannya tetap relevan di pasar emas global.

(Istimewa)

6. Ghana – 135,1 ton
Ghana merupakan negara penghasil emas terbesar di Afrika, dengan produksi mencapai 135,1 ton pada 2023. Tambang utama seperti Ahafo, Takwa, dan Akyem menjadi tulang punggung produksi. Tambang Takwa sendiri merupakan salah satu yang terbesar di seluruh benua Afrika.

7. Indonesia – 132,5 ton
Indonesia mencatatkan produksi emas sebesar 132,5 ton. Tambang Grasberg di Papua, yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia, masih menjadi penyumbang terbesar. Dengan cadangan emas yang melimpah dan operasi skala besar, Indonesia memainkan peran strategis dalam peta produksi emas dunia.

8. Peru – 128,8 ton
Peru mempertahankan posisinya sebagai produsen emas utama Amerika Selatan dengan total 128,8 ton. Tambang besar seperti Yanacocha, Cuajone, Florencia, dan Inmaculada menjadi sumber utama produksi. Negara ini terus berupaya mengembangkan teknologi tambangnya untuk menjaga daya saing.

(Istimewa)

9. Meksiko – 126,6 ton
Dengan sejarah panjang dalam pertambangan emas, Meksiko mencatatkan produksi sebesar 126,6 ton pada 2023. Tambang Herradura milik Fresnillo menjadi andalan utama. Kombinasi antara kekayaan alam dan industri tambang yang mapan membuat Meksiko tetap berada di posisi teratas.

10. Uzbekistan – 119,6 ton
Uzbekistan berhasil mempertahankan stabilitas produksinya dengan total 119,6 ton. Pemerintah Uzbekistan terus menggelontorkan investasi besar di sektor pertambangan, terutama untuk pengembangan tambang Muruntau – salah satu tambang emas terbesar di dunia.

(Thw)