BisnisManado.com, Bolmong Raya – Dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Tani Merdeka Indonesia Provinsi Sulawesi Utara melakukan peninjauan langsung terhadap penyerapan gabah dan jagung di empat kabupaten/kota di wilayah Bolmong Raya (27/3/2025).
Kegiatan ini dipimpin oleh Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Sulut, DR. Daniel S. Palit, SE, dan bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi hasil pertanian serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani.
Dalam kunjungan tersebut, DR. Daniel S. Palit menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Kami berkomitmen untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai swasembada pangan, dan kami akan terus bersinergi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan masalah yang ada, seperti belum optimalnya penyerapan gabah dan jagung sesuai harga yang telah ditetapkan pemerintah,” jelasnya
Selain meninjau penyerapan gabah dan jagung, DPW Tani Merdeka Sulut juga menggelar konsolidasi dengan pengurus DPD Tani Merdeka di empat wilayah, yaitu Minahasa Selatan (Minsel), Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Bolaang Mongondow Induk, dan Kota Kotamobagu.
Konsolidasi ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam menjalankan program yang berpihak pada petani serta mencari solusi atas kendala yang dihadapi, termasuk masalah distribusi pupuk.
Dalam kesempatan ini, DR. Palit didampingi oleh Sekretaris Jekri Lama, Bendahara Rolly Rompis, serta sejumlah pengurus lainnya. Mereka juga berdialog langsung dengan para petani dan pemangku kepentingan lokal untuk mendengarkan aspirasi serta mencari solusi konkret bagi masalah yang dihadapi sektor pertanian di daerah tersebut.
Tani Merdeka Indonesia Sulut berkomitmen untuk terus berjuang demi kepentingan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Dengan adanya kerjasama yang solid antara pemerintah, petani, dan organisasi tani, diharapkan masalah terkait penyerapan gabah, jagung, dan distribusi pupuk dapat segera teratasi, sehingga kesejahteraan petani dan ketahanan pangan Indonesia dapat terwujud secara berkelanjutan.
(**/Bim)
Tinggalkan Balasan