BisnisManado.com, Manado – PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) mengajak mahasiswa Universitas Sam Ratulangi Manado untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan melalui program literasi keuangan. Acara ini bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang manajemen finansial, manfaat serta risiko pinjaman daring (pindar), dan perbedaan antara platform pindar dengan pinjaman online ilegal (pinjol).

Head of Corporate Affairs Easycash, Wildan Kesuma, menekankan pentingnya literasi keuangan sejak dini. “Generasi muda perlu mengetahui cara mengelola keuangan sejak dini agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat. Sebagai platform pinjaman daring yang berizin dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan, Easycash berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa akses ke layanan keuangan digital juga diimbangi dengan pemahaman yang benar dalam penggunaannya,” ujar Wildan (14/2/2025).

Manado menjadi kota pertama dalam rangkaian edukasi Easycash tahun ini, mengingat masih adanya kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan di Sulawesi Utara. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan di provinsi ini baru mencapai 50,13 persen, sementara inklusi keuangannya sudah berada di angka 86,23 persen.

Ilustrasi Easycas (Foto : Istimewa)

Dalam sesi edukasi, mahasiswa diajak untuk menerapkan prinsip pengelolaan keuangan yang sehat, salah satunya dengan metode pembagian anggaran 40:30:20:10. “Mahasiswa perlu membiasakan untuk mencatat jumlah pemasukan dan pengeluaran tetap untuk mengetahui kapasitas keuangan bulanannya. Selain itu, mahasiswa disarankan untuk menerapkan prinsip 40:30:20:10 untuk menjaga pengeluaran bulanannya. Komposisi 40 persen dialokasikan untuk biaya dan gaya hidup. Selebihnya maksimal 30 persen untuk pembayaran cicilan, 20 persen untuk perlindungan masa depan (dana darurat, tabungan, asuransi, BPJS), serta 10 persen untuk sumbangan, sedekah, dan lain-lain,” jelas Wildan.

Selain manajemen keuangan, Wildan juga mengingatkan mahasiswa agar waspada terhadap pinjaman online ilegal. “Pinjol ilegal beroperasi tanpa aturan—menawarkan pinjaman lewat pesan pribadi tanpa meminta persetujuan, tidak memiliki panduan batasan bunga, dan menagih menggunakan ancaman yang seringkali disertai penyebaran data pribadi. Sebaliknya, platform pindar yang berizin dan diawasi OJK beroperasi secara transparan, dan mengimplementasikan bunga yang sesuai dengan ketentuan OJK. Selain itu, setiap penagihan dilakukan oleh platform pindar dilakukan oleh tenaga penagih bersertifikat yang beroperasi sesuai dengan peraturan dari OJK dan AFPI,” tambahnya.

Tak hanya melalui sosialisasi di kampus, Easycash juga menggencarkan literasi keuangan melalui berbagai media di Manado. Diskusi dan penyuluhan tentang pengelolaan keuangan cerdas terus dilakukan agar masyarakat semakin paham pentingnya memanfaatkan layanan keuangan digital dengan bijak dan bertanggung jawab.

 

(rls/bim)