BisnisManado.com, Manado – Sebanyak 30 mahasiswa dari Program Studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang tengah memasuki semester 5, melaksanakan Praktek Penelitian Lapangan di Desa Kembes II, Kecamatan Tombulu, pada Senin, 4 November 2024.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam menerapkan teori yang telah dipelajari di kelas, khususnya dalam menganalisis bahasa daerah, dengan fokus utama pada bahasa Tombulu.
Selain sebagai sarana penerapan ilmu, kegiatan ini juga memiliki nilai penting dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya daerah, terutama bagi mahasiswa yang berasal dari luar Sulawesi Utara. Dengan menggali lebih dalam bahasa Tombulu yang semakin terpinggirkan oleh dominasi bahasa Indonesia dan pengaruh global, mahasiswa berperan aktif dalam memelihara keberadaan bahasa daerah yang merupakan bagian dari identitas budaya Minahasa.
Para mahasiswa dibagi menjadi 10 kelompok, masing-masing dengan topik penelitian yang berbeda. Mereka melakukan wawancara dan pengumpulan data di tiga Jaga di Desa tersebut. Setiap kelompok didampingi oleh kepala Jaga setempat yang antusias dalam membantu kelancaran kegiatan penelitian ini. Kuntua (kepala desa) Desa Kembes, menyatakan rasa bangganya atas kunjungan mahasiswa Unsrat, karena kegiatan seperti ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di desa tersebut.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap bisa membantu mahasiswa dalam memahami kehidupan masyarakat kami lebih dekat, sekaligus menjadi kontribusi nyata dalam pelestarian bahasa kami,” ujar Kuntua Desa Kembes.
Dosen pembimbing, Donal Lotulong, SS, M.Hum, menambahkan bahwa kegiatan penelitian lapangan ini sangat penting bagi mahasiswa dalam mempersiapkan diri menghadapi tugas akhir atau skripsi mereka. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong mahasiswa untuk lebih mendalami dan menghargai kekayaan budaya lokal, yang kelak akan bermanfaat dalam penelitian akademis mereka.
Setelah menjalani penelitian, para mahasiswa menikmati keindahan alam di objek wisata Astound Hill yang terletak di Desa Peloloan, di sekitar Danau Tondano. Keindahan alam yang memukau ini menjadi penutup yang menyenangkan bagi perjalanan penelitian mereka. Dalam perjalanan pulang, para mahasiswa bernyanyi bersama di dalam bus, menunjukkan kebahagiaan mereka atas pengalaman yang telah dilalui sepanjang hari.
Kegiatan Praktek Penelitian Lapangan ini tidak hanya memberi manfaat akademis bagi mahasiswa, tetapi juga mempererat hubungan antara masyarakat lokal dan dunia pendidikan. Ini merupakan wujud nyata dari kontribusi akademik yang mendukung pelestarian bahasa dan budaya di Sulawesi Utara. (bim)
Tinggalkan Balasan