BisnisManado, Manado – Suasana Bandara Sam Ratulangi Manado tampak meriah dengan penyambutan spesial bagi penerbangan perdana TransNusa Air dari Guangzhou, China (29/10). Maskapai yang kini sedang berkembang pesat ini resmi meluncurkan rute internasional Manado-Guangzhou, yang dibuka secara rutin bagi penumpang umum. Peresmian penerbangan ditandai dengan tradisi water salute pada pesawat TransNusa tipe ARJ, produksi China Commercial Aircraft Corporation of China Ltd (Comac), yang berhasil mendarat mulus dari Guangzhou.

Sebelumnya, di ruang lounge bandara, diadakan seremonial singkat yang turut dihadiri oleh para pejabat dan perwakilan industri pariwisata. TransNusa Air, yang kini menjadikan Manado sebagai homebase-nya, mengungkapkan komitmen untuk memperluas koneksi dari Sulawesi Utara ke negara-negara Asia Pasifik. Selain itu, maskapai ini juga berencana memperkuat jalur penerbangan domestik dari Manado ke sejumlah kota besar di Indonesia Timur, seperti Sorong, Ambon, Makassar, dan Bali.

Owner TransNusa Air, Leo Budiman, dalam perbincangan bersama Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Jakarta, menyatakan bahwa Manado dipilih sebagai pusat operasional karena potensinya sebagai destinasi pariwisata dan investasi yang terus berkembang. “Kehadiran TransNusa di sini tak lepas dari kontribusi kepemimpinan Pak Olly dan dukungan masyarakat untuk menciptakan iklim yang aman dan nyaman bagi pariwisata dan investasi,” ujar Leo.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Olly Dondokambey menyatakan dukungannya atas langkah TransNusa Air. “Kami sambut baik investasi yang membuka peluang besar bagi perekonomian dan pariwisata daerah. Karpet merah untuk investasi di Sulut,” ucapnya, menekankan komitmen untuk terus memajukan iklim bisnis di wilayah ini, bahkan di tengah kesibukan Pilkada.

Dengan kehadiran TransNusa Air, kini rute Manado-Guangzhou dilayani oleh dua maskapai, yaitu China Southern Airlines yang terbang tiga kali seminggu, dan TransNusa yang beroperasi setiap hari. Acara penyambutan penerbangan perdana ini juga dihadiri oleh General Manager Angkasa Pura, Direktur Utama TransNusa, dan asosiasi pariwisata Sulut.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Sulawesi Utara semakin diakui sebagai pintu gerbang pariwisata dan investasi, menghubungkan Indonesia dengan negara-negara Asia. (bim)