BisnisManado.com, Manado – Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA menyampaikan protes keras terhadap salah satu tim pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Utara serta beberapa media lokal. Protes ini muncul akibat penggunaan nama lembaga survei tersebut dalam rilis berita yang dinilai penuh kebohongan.
Rilis berita yang diterbitkan pada 17 Oktober 2024, yang diduga berasal dari tim kampanye salah satu paslon, memframing bahwa kandidat tersebut adalah yang terkuat berdasarkan survei LSI Denny JA. Namun, lembaga survei ini membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa data yang digunakan tidak akurat dan bersifat menyesatkan.
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, menyatakan bahwa pemberitaan tersebut telah merugikan nama baik lembaga survei dan mencoreng prinsip-prinsip jurnalistik.
“Setidaknya ada dua kebohongan dalam pemberitaan itu yang kami sesali, pertama, klaim bahwa LSI Denny JA kandidat yang dimaksud terkuat, padahal dalam survei terakhir kami posisi elektabilitas kandidat tersebut masih dibawah kandidat lain,” ujar Alfaraby dengan nada kesal, sembari lanjut berujar.
Lebih lanjut, Adjie menyoroti pencatutan nama salah satu direktur LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, yang dikutip dalam rilis berita tersebut. “Kutipan itu palsu, karena Toto tidak pernah memberikan pernyataan apapun. Ini merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab dan memerlukan klarifikasi serta permintaan maaf dari dua media yang menyebarkan berita tersebut,” tegas Adjie.
Saat dimintai konfirmasi, Toto Izul Fatah menyebut tindakan ini sebagai “jurus mabuk” yang asal menggunakan nama tanpa dasar. “Mungkinsebagai stategi, ini jurus mabuk yang dilakukan dengan mencatut nama
asal- asalan” ujar Toto
Kasus ini menjadi tamparan keras bagi tim kampanye dan media yang terlibat. LSI Denny JA mengingatkan agar media lebih teliti dalam memverifikasi sumber berita dan tim kampanye sebaiknya menghindari strategi yang dapat merusak reputasi lembaga maupun kandidat. (rls/bim)
Tinggalkan Balasan