BisnisManado.com-Toleransi di Kota Manado sudah ada sejak lama. Di kota ini hidup beragam suku, agama, dan ras.

Kesemuanya hidup saling berdampingan dan akhirnya menjadi identitas kerukunan Kota Manado. Sejarah juga sudah membuktikan bahwa, masyarakat Manado lahir dari pondasi agama yang kuat, salah satunya Konghucu.

Dari umat Konghucu kemudian dibangun tahun sebuah Klenteng Ban Hing Kiong yang sudah ada sejak tahun 1819.

Klenteng Ban Hing Kiong merupakan salah satu tempat ibadah yang penting bagi umat Konghucu di Kota Manado. Klenteng ini menjadi simbol toleransi dan kerukunan antarumat beragama di kota ini. Berlokasi di Jalan DI Panjaitan, klenteng ini memiliki arsitektur yang khas dengan nuansa tradisional Tionghoa.

Sejak berdiri lebih dari 200 tahun yang lalu, klenteng Ban Hing Kiong menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi masyarakat Konghucu di Manado. Setiap tahun, umat Konghucu di kota ini merayakan berbagai perayaan keagamaan seperti Imlek, Cap Go Meh, dan Festival Naga.

Tidak hanya menjadi tempat ibadah, klenteng Ban Hing Kiong juga menjadi tempat wisata religi yang menarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Tionghoa di Manado. Pengunjung dapat mengagumi keindahan arsitektur klenteng ini, serta mengikuti berbagai kegiatan keagamaan yang diadakan di sana.

Ketika mengunjungi klenteng Ban Hing Kiong, pengunjung juga dapat merasakan atmosfer kerukunan dan toleransi yang kental di Kota Manado. Di sekitar klenteng, terdapat berbagai tempat ibadah dari agama-agama lain seperti gereja dan masjid. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa di Kota Manado, semua agama dihormati dan diakui keberadaannya.

Kerukunan dan toleransi di Kota Manado juga tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Masyarakat Manado saling menghormati dan menjaga keberagaman budaya yang ada. Mereka hidup berdampingan tanpa adanya konflik antarsuku, agama, dan ras.

Kota Manado juga dikenal dengan kegiatan-kegiatan keagamaan yang melibatkan masyarakat dari berbagai suku dan agama. Salah satunya adalah perayaan Paskah yang diadakan setiap tahun di Kota Manado. Paskah di Manado tidak hanya dirayakan oleh umat Kristen, tetapi juga melibatkan umat dari agama-agama lain. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan beragama di Kota Manado sangat harmonis dan saling menghormati.

Sebagai destinasi wisata religi, Kota Manado menawarkan pengalaman yang unik bagi wisatawan yang tertarik dengan keberagaman budaya dan religi. Selain mengunjungi klenteng Ban Hing Kiong, pengunjung juga dapat mengunjungi tempat-tempat ibadah lainnya seperti gereja-gereja bersejarah dan masjid-masjid yang indah.

Dengan mengunjungi Kota Manado, pengunjung dapat merasakan sendiri betapa pentingnya kerukunan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Kota ini menjadi contoh yang baik bagi kota-kota lain di Indonesia tentang bagaimana hidup dalam harmoni dan saling menghormati antarsuku, agama, dan ras.