BisnisManado, Minsel – Modoinding Minsel merupakan daerah penghasil dan penyalur tanaman hortikultura terbesar untuk kawasan Indonesia Timur dan sebagian Indonesia Tengah hingga dijuluki dapurnya Indonesia Timur.

Desa Linelean, merupakan dalah satu satu desa di Modoinding yang melakukan panen demplot (demonstration plot) komoditas kentang(12/7/2022). Hal ini telah berlangsung sejak Maret 2022 lalu.

Patani melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK Pelangi JOS yang merupakan produk inovasi PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) , yang tidak hanya memiliki terkandungan unsur NPK namun juga terintegrasi dengan pupuk hayati dengan mikroba unggul yang berfungsi untuk menambat nitrogen, pelarut phospat dan juga sekaligus mengandung zat pertumbuhan.

Setelah dilakukan perhitungan hasil panen, didapatkan peningkatan produktivitas sebesar 55%, dimana dengan kebiasaan lama petani hanya mendapat 9,9 ton/Ha, dengan menggunakan NPK Pelangi JOS hasilnya menjadi 15,8 ton/Ha.

Steven Kapahang, ketua kelompok Tani Jaya desa Linelean, mengungkapkan bahwa pemupukan dengan menggunakan NPK Pelangi JOS telah berhasil meningkatkan produktivitas tanaman kentangnya.

Menurutnya, selain meningkatkan produktivitas, NPK Pelangi JOS juga berhasil meningkatkan kualitas tanaman kentangnya yang ditandai dengan hasil biji kentang yang lebih besar dari biasanya.

Masih menurut Steven, pada saat demplot dilakukan, curah hujan di Linelean masih tergolong tinggi sehingga sangat dimungkinkan terdapat serangan jamur yang sulit dikendalikan, sehingga biji kentang terancam membusuk. Namun setelah panen dilakukan, ternyata kondisi tanaman kentang masih segar dan sehat. Dari hasil tersebut, dirinya mengajurkan dan merekomendasi penggunaan NPK Pelangi JOS bagi petani di daerahnya.

Pada panen tersebut turut hadir perangkat desa dan Kepala BPP Kec. Modoinding, Renly Liow.

“Hasil panen kentang saat ini adalah yang terbaik mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu, setelah dilakukan penimbangan didaoatkan hasil yaitu 0,6 kg/pohon dari biasanya yang hanya 0,4 kg/pohon dan berpotensi lebih lagi bila jumlah tanaman kentang mencapai standar 40.000 pohon/Ha, dimana diperkirakan bisa mendapat hasil sekitar 20 ton/Ha” ,ungkap Liow.

Liow juga mengatakan bahwa kuota pupuk subsidi saat ini sudah sangat terbatas sehingga jangan terlalu berharap kecukupan pemupukan dengan menggunakan pupuk subsidi.

Salah satu solusinya adalah menggunakan pupuk non subsidi yakni NPK Pelangi JOS produk dalam negeri yang disiapkan PT Pupuk Kaltim karena sudah teruji kualitasnya.

Koordinator Penjualan Retail Wilayah Sulamapa PT Pupuk Kaltim, Deny Indra menambahkan, Pupuk NPK Pelangi JOS adalah inovasi pupuk pertama di Indonesia, bahkan di dunia, yang menggabungkan antara pupuk kimia dan pupuk hayati dalam satu kesatuan, sehingga jika diaplikasikan di tanah dengan perlakuan yang benar dan dosis yang tepat, unsur hara akan cepat terurai dan tersedia bagi tanaman, sehingga tidak menjadi residu dalam tanah dan lebih efektif dan efisien.

“Pupuk NPK Pelangi JOS sangat cocok untuk segala jenis tanaman, baik tanaman pangan, hortikultura maupun tanaman perkebunan, sehingga tidak perlu ragu lagi dengan kualitas dari NPK Pelangi JOS”, tutupnya. (rls)