BisnisManado.com, Jakarta – Samsung resmi meluncurkan Galaxy S24 FE di Indonesia, membawa berbagai fitur Galaxy AI yang juga terdapat di seri Galaxy S24 lainnya. Dengan menyasar pengguna muda, Galaxy S24 FE diharapkan mampu menjadi perangkat andalan dalam mendukung kreativitas pembuatan konten.

MX Product Marketing Senior Manager Samsung Electronics Indonesia, Ilham Indrawan, dikutip dari detikinet menyatakan, bahwa Galaxy S24 FE mengintegrasikan teknologi AI yang berbasis cloud dan on-device. Beberapa fitur AI yang dihadirkan, seperti Generative Edit, Portrait Studio, Sketch to Image, dan Instant Slow-mo, dirancang untuk mempermudah pengguna dalam membuat konten yang lebih kreatif dan unik.

“Galaxy AI yang ada di Galaxy S24 FE ada yang berbasis cloud dan on-device. Beberapa fitur yang tersedia untuk kreativitas antara lain Generative Edit, Portrait Studio, Sketch to Image, Instant Slow-mo, dan masih banyak lagi,” ujar Ilham saat diwawancarai dalam acara Galaxy FEstival Media Session di Jakarta, beberapa bawktu lalu.

Megahmark

MAMPU, Dengan menyasar pengguna muda, Galaxy S24 FE diharapkan mampu menjadi perangkat andalan dalam mendukung kreativitas pembuatan konten. (ist)


Namun, menurut Ilham, fitur AI saja belum cukup. Untuk itu, Galaxy S24 FE dilengkapi kamera utama 50 MP, kamera ultrawide 12 MP, dan kamera telephoto 8 MP dengan optical zoom 3x untuk menunjang kualitas konten yang lebih tajam. Dengan kombinasi teknologi AI dan kamera berkualitas, Galaxy S24 FE siap bersaing dengan perangkat flagship lainnya, namun dengan harga yang lebih terjangkau.

“Kita juga bawa fitur yang sebelumnya hanya tersedia di S24 series kakak-kakaknya dengan harga lebih mahal. Kita bawa ProVisual Engine. jadi kita bawa ke S24 FE dengan harga lebih terjangkau sehingga hasil foto bisa jadi lebih tajam untuk yang kondisi kurang cahaya,” tambahnya.

Fotografer dan kreator konten, Kevin Pramudya Utama, turut mencoba fitur-fitur unggulan Galaxy S24 FE. Ia mengungkapkan bahwa fitur Photo Assist sangat membantunya saat mengedit foto keindahan balon udara di Cappadocia, Turki. Dengan sekali sentuhan, objek yang mengganggu seperti mobil di latar depan dapat dihapus dengan mudah.

“Saya kaget sekali, mungkin lima tahun yang lalu nggak akan nyangka bahwa dengan sekali tap saja itu bisa menghapus mobilnya. Dulu itu harus pakai aplikasi pihak ketiga segala macam, sekarang kita bisa lakukan di galeri saja,” ungkap Kevin.

Selain itu, Kevin juga memanfaatkan fitur Sketch to Image untuk membuat komposisi foto yang lebih menarik, seperti ketika ia memotret Masjid Hagia Sophia di Turki. Meski sketsa gambar buatannya sederhana, fitur AI mampu mengubahnya menjadi gambar yang lebih realistis dan hidup.

“Saya pribadi walaupun bisa fotografi tapi saya sangat jelek dalam menggambar. Saya coba gambar seadanya saja dan AI-nya itu sudah ngasih pilihan yang sangat bagus,” tutup Kevin. (*)