BisnisManado.com, Manado – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (Sulutgomalut) mendorong Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah tersebut untuk mengadopsi strategi yang lebih inovatif guna meningkatkan kinerja mereka. Ajakan ini muncul setelah data menunjukkan adanya penurunan penyaluran kredit di wilayah Sulutgomalut hingga 4,67 persen pada paruh pertama tahun 2024.
Kepala OJK Sulutgomalut, Robert Sianipar, menyampaikan bahwa total kredit yang disalurkan oleh BPR di wilayah tersebut hanya mencapai Rp 1,77 triliun per Juni 2024, dengan Rp 1,46 triliun disalurkan di Sulawesi Utara. Meskipun terjadi penurunan dalam penyaluran kredit, BPR masih mencatatkan pertumbuhan dalam total aset, yakni sebesar 2,49 persen dengan nilai mencapai Rp 2,66 triliun. Selain itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat 1,83 persen menjadi Rp 2,04 triliun, dengan rasio Loan to Deposit (LDR) berada di angka 86,93 persen.
Robert menjelaskan bahwa meskipun BPR sering melakukan penghapusan buku (write-off) sebagai bagian dari strategi mereka, langkah ini tidak cukup untuk menghadapi tantangan pasar saat ini. “BPR harus lebih proaktif dalam menghadirkan inovasi dan tidak terjebak dalam pemikiran bahwa pasar telah jenuh,” ujarnya (12/8/2024).
Ia menekankan pentingnya manajemen BPR untuk berpikir di luar kebiasaan dengan mendorong kolaborasi, menciptakan produk-produk baru, serta meningkatkan penyaluran kredit yang bersifat produktif, bukan hanya konsumtif. “Kreativitas adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas dan operasional,” tambah Robert, yang didampingi Kabag Pengawasan Bank, Dahnial Apriyadi, dan Analis Senior Edukasi Perlindungan, Rizky Betadi Putra.
Lebih lanjut, Robert menyatakan bahwa meskipun terdapat keterbatasan dalam limit pembiayaan, BPR masih memiliki peluang besar untuk berkembang melalui sinergi dan kerja sama, terutama dengan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara yang terus menunjukkan tren positif.
Dalam pertemuan ini, OJK juga mengingatkan kembali tentang Roadmap BPR-BPRS 2024-2027, yang dirancang untuk membantu BPR menjadi lebih tangguh, adaptif, dan mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih luas. Roadmap ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi BPR dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. (bim)
Tinggalkan Balasan