Bisnismanado.com, Jakarta Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dianugerahi The Most Inspiring ESG Corporate Leader pada ajang IDX Channel Anugerah ESG 2024 di Jakarta, Kamis (25/7) malam. Penghargaan ini diberikan sebagai pengakuan atas kepemimpinannya dalam mentransformasi PLN dan mempercepat transisi energi menuju listrik hijau dalam beberapa tahun terakhir.

Keberhasilan Darmawan juga tercermin dari pencapaian PLN yang meraih penghargaan dalam kategori Transformasi Ekosistem Listrik Hijau dan Model Ekowisata Berbasis Konservasi Penyu untuk PLN Indonesia Power. Program konservasi penyu ini dilaksanakan di Pantai Lowita, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, yang telah berhasil menetaskan 5.000-6.000 ekor tukik.

Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Resiko BUMN, Nawal Nely, menyoroti pentingnya aspek ESG sebagai kompetensi inti perusahaan yang bertujuan untuk keberlanjutan. “ESG adalah aspek yang menjadi core competency bagi perusahaan dengan visi jangka panjang. Anugerah ESG pertama ini merupakan acara penting,” ujar Nawal.

Direktur Utama IDX Channel, Syafril Nasution, menekankan pentingnya penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan. Ia berharap penghargaan ini mendorong lebih banyak perusahaan untuk mengimplementasikan program ESG.

Megahmark

PENGHARGAAN, Penghargaan The Most Inspiring ESG Corporate Leader yang diterima Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam ajang IDX Channel Anugerah ESG 2024. (ist)

“Saya ingin mengucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga penghargaan ini dapat memotivasi perusahaan lain untuk mengikuti jejak yang sama,” kata Syafril.

Darmawan Prasodjo mengapresiasi kerja keras seluruh insan PLN yang telah berperan dalam suksesnya transisi energi di Indonesia. Ia menegaskan komitmen PLN untuk terus mendukung akselerasi transisi energi sesuai dengan target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

“PLN mendukung penuh langkah Pemerintah untuk mencapai NZE pada 2060. Kami akan terus mengembangkan pembangkit energi baru terbarukan (EBT),” ungkap Darmawan.

Hingga 2023, pengembangan pembangkit EBT oleh PLN telah mencapai 8.786 megawatt (MW), terdiri dari hidro (PLTA/PLTMH) 5.777 MW, panas bumi (PLTP) 2.519 MW, dan sisanya dari surya (PLTS), angin (PLTB), dan biomassa.

PLN juga menyediakan layanan listrik hijau melalui Renewable Energy Certificate (REC) yang diakui secara internasional. Setiap sertifikat REC menjamin bahwa listrik yang digunakan berasal dari pembangkit EBT, menegaskan komitmen PLN untuk membangun lebih banyak EBT di Indonesia.

“REC diakui secara internasional dan menjamin penggunaan listrik dari energi bersih. Kami akan terus memperluas pembangunan EBT di masa depan,” tutup Darmawan. (rls)