BisnisManado.com, Manado – Gelaran Manado High Street Market 2025 menjadi ajang bersejarah bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) binaan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo).
Selama lima hari pameran di Atrium Manado Town Square 3 (15–19 Oktober 2025), total transaksi penjualan menembus Rp100,37 juta, membuktikan tingginya minat masyarakat terhadap produk-produk lokal berkualitas.
Booth UMKM binaan PLN menjadi salah satu yang paling ramai dikunjungi. Dengan tampilan yang atraktif dan pilihan produk yang beragam mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga layanan jasa para pengunjung dibuat betah berlama-lama berbelanja.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado, Revi Aldrian, mengatakan bahwa partisipasi PLN dalam pameran yang diinisiasi oleh Indonesia Marketing Association (IMA) Sulawesi Utara ini merupakan wujud nyata komitmen PLN dalam mendukung pengembangan UMKM secara berkelanjutan.

“Melalui event ini, PLN ingin memberikan ruang yang luas bagi para pelaku usaha, terutama entrepreneur muda UMK binaan, dalam mempromosikan produk-produk kuliner dan kerajinan. Hal ini bertujuan agar jangkauan pasar mereka semakin luas dan produknya lebih dikenal oleh masyarakat,” ujar Revi Aldrian lewat keterangan resminya (23/10/2025).
Ia menambahkan, dukungan tersebut merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN yang fokus pada pemberdayaan ekonomi lokal.
General Manager PLN UID Suluttenggo, Usman Bangun, menegaskan bahwa dukungan PLN terhadap UMKM tidak hanya sebatas pelatihan, tetapi juga membuka akses pasar yang lebih luas.
“PLN berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan UMKM agar mampu berkembang secara mandiri. Melalui pameran ini, kami ingin memperkuat eksposur produk lokal dan mempertemukan para pelaku usaha dengan pasar yang lebih luas,” ungkap Usman.

Menurutnya, kehadiran PLN dalam ekosistem kewirausahaan lokal adalah bagian dari upaya mendorong UMK naik kelas dan lebih berdaya saing di tengah persaingan pasar yang semakin dinamis.
Daya tarik utama booth PLN datang dari keberagaman produk yang ditampilkan. Mulai dari kerajinan kreatif, kuliner khas, hingga jasa inklusif yang dikelola oleh pelaku UMKM disabilitas.
- Kerajinan & Fashion: Wale Gonofu (produk dari sabuk kelapa), Batik Bercerita dengan desain khas, dan Ivonne Kowijaya dengan koleksi rajutan tas, topi, hingga aksesori.
- Kuliner & Minuman: Itang Street Coffee, Ommokopi Bervespa, El Dim Sum, hingga menu favorit seperti Pismol, Hokkaido Cheese Tart, dan Es Teler Maureen PisMol.
- Kue, Camilan, & Hasil Bumi: Produk andalan seperti Momilan Cake & Dessert, Rempeyeku, Keripik Goroho, Keripik Kelapa Mom Miyuki, Lumpia Roa Mother Ri, dan Abon Cakalang Trikora yang bahkan telah digunakan oleh Mie Cakalang Indofood.
- Jasa Inklusif: Layanan pijat dan refleksi dari UMK Disabilitas, menjadi wujud nyata komitmen PLN dalam mengembangkan ekonomi inklusif.

Salah satu pelaku usaha, Momilan Cake & Dessert, mengaku sangat bersyukur atas peluang ini.
“Sangat bersyukur karena bisa mendapatkan omset Rp18 juta dalam pameran ini. Sekali lagi terima kasih PLN, sudah membantu kami UMK binaan PLN,” ujar perwakilan Momilan penuh semangat.
PLN berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk terus berinovasi, memperkuat jaringan bisnis, dan meningkatkan daya saing produk lokal.
Dengan dukungan berkelanjutan dari PLN melalui berbagai program TJSL, sektor UMKM di Sulawesi Utara diyakini akan menjadi salah satu penggerak utama ekonomi kreatif daerah.
(bim)
Tinggalkan Balasan