BisnisManado.com, Manado – Manado Independent School (MIS) terus memperkuat peranannya dalam melestarikan musik Kolintang sebagai salah satu warisan budaya Sulawesi Utara yang kini diakui dunia. Musik Kolintang tidak hanya berkembang pesat di kalangan siswa MIS, tetapi juga mendapat perhatian nasional dan internasional.

Pada 12 November 2024, MIS menerima kunjungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, khususnya Direktorat Jenderal Kebudayaan. “Kunjungan ini bertujuan mendokumentasikan Kolintang sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya,” ujar Teresita Karundeng-Sanchez, Admission Head MIS, Jumat (13/12/2024).

Dalam kunjungan tersebut, siswa MIS menyuguhkan pertunjukan Kolintang yang memukau. Lagu-lagu khas Indonesia dimainkan dengan alat musik kayu ini, menunjukkan harmonisasi yang menjadi ciri khas Kolintang sekaligus sambutan hangat kepada tim pemerintah.

KONSER, Konser musiK Kolintang Siswa MIS di Mantos, 13 Oktober 2024. (dok MIS)

Pengakuan UNESCO terhadap Kolintang sebagai Warisan Budaya Tak Benda (“Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity”) dalam sidang di Paraguay, 5 Desember 2024, menjadi tonggak sejarah penting. Upaya diplomasi budaya ini diakui sebagai hasil kolaborasi banyak pihak, termasuk MIS.

Pelatih Kolintang di MIS, Luddy Wullur, yang juga penulis buku Kolintang the Sound of Heaven, turut bangga atas peran sekolah ini. “Terima kasih kepada MIS yang menjadi bagian penting dari perjalanan Kolintang hingga diakui UNESCO,” ungkapnya.

Sejak 2017, MIS telah beberapa menerima kunjungan dari berbagai pihak terkait Kolintang. Dari kunjungan Ketua Umum DPP PINKAN, Penny Iriana Marsetio, Tahun 2018, MIS memfasilitasi ICH Asia-Pasifik (ICHAP) indonesia dalam pembuatan Film Dokumenter Kolintang untuk UNESCO, dan November 2024 kunjungan dari Tim Kementerian Kebudayaan dan turut serta dalam pembuatan video yang telah ditayangkan di Paraguay.

Menteri Kebudayaan menegaskan pentingnya Kolintang sebagai simbol persatuan. “Kolintang bukan sekadar alat musik, melainkan lambang harmoni dan kreativitas masyarakat Indonesia,” katanya.

Melalui dedikasi MIS, musik Kolintang bukan hanya bertahan, tetapi juga bersinar sebagai warisan budaya Indonesia yang mendunia, membuktikan bahwa harmoni lokal dapat menjadi suara global.

 

(bim)