BisnisManado.com – Suzuki akhirnya buka kartu soal rencana besar mereka di pasar mobil listrik Tanah Air. Pabrikan asal Jepang itu memastikan bakal meluncurkan mobil listrik murni pertamanya, Suzuki eVitara, di Indonesia pada awal 2026. Langkah ini jadi sinyal kuat bahwa Suzuki tak mau ketinggalan dalam persaingan elektrifikasi yang makin ramai.

Debut eVitara di Indonesia sudah dilakukan di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Model ini jadi simbol transisi Suzuki dari teknologi hybrid ke battery electric vehicle (BEV) penuh, sejalan dengan misi global perusahaan menuju netralitas karbon.

“Suzuki Indonesia sepenuhnya mendukung misi menuju netralitas karbon melalui efisiensi teknologi, pengembangan produk ramah lingkungan, dan praktik berkelanjutan,” ujar Minoru Amano, Presiden Direktur PT Suzuki Indomobil Motor dan PT Suzuki Indomobil Sales, dikutip dari Gaikindo.com (23/10).

Suzuki eVitara (istimewa)

Suzuki eVitara hadir dengan sistem penggerak listrik three-in-one, yang menggabungkan motor, inverter, dan transmisi dalam satu modul. Selain efisien, mobil ini juga punya fitur regenerative system dengan mode one-pedal, memungkinkan pengendara mengatur akselerasi dan deselerasi hanya dengan satu pedal.

Ada dua pilihan baterai lithium-ion yakni 49 kWh, dan 61 kWh, yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 500 km dengan baterai penuh cukup untuk rute Jakarta–Semarang tanpa isi daya ulang.

Dari sisi performa, eVitara versi 2WD 49 kWh menghasilkan 106 kW dan torsi 189 Nm, sedangkan versi 61 kWh naik ke 128 kW dengan torsi yang sama. Varian 4WD bahkan lebih bertenaga, dengan 135 kW dan torsi 300 Nm.

Meski Suzuki belum buka harga resmi untuk pasar Indonesia, di Eropa mobil ini dibanderol antara €34.000–€40.000, atau setara Rp629 juta–Rp740 juta (kurs Rp18.500 per Euro). Bisa jadi harga di Indonesia akan disesuaikan dengan strategi pasar lokal.

“Kalau kita bicara value, itu bukan hanya harga pembelian, tapi juga termasuk maintenance cost, operational cost, dan resale value. Tantangan terbesar untuk saat ini untuk mobil listrik adalah masalah resale value,” kata Dony Ismi Saputra, Deputy Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, tulis Oto Dream (20/10).

Dony juga mengakui, persaingan di pasar mobil listrik Tanah Air makin ketat, apalagi dengan masuknya pemain-pemain dari China yang agresif di segmen harga menengah.

Suzuki eVitara akan jadi ujung tombak strategi global Suzuki dalam memperluas portofolio kendaraan listrik. Setelah lebih dulu meluncur di India, Eropa, dan Jepang pada pertengahan 2025, Indonesia jadi pasar berikutnya yang disasar.

Meski jadwal peluncuran pastinya belum diumumkan, Suzuki menjanjikan informasi lebih detail  mulai dari trim level, spesifikasi lokal, hingga harga resmi  akan dirilis menjelang peluncuran 2026.

 

(thw)